Penyesalan Seumur Hidup

Waktu berantem sama pacarku akhir-akhir ini aku sering bilang ''Kalau mau pergi ya pergi aja silahkan gausah peduli atau apalah karena kenyataannya penyesalan seumur hidupku bukan karena pacaran sama kamu tapi karena terpaksa bekerja diperusahaan sini''.

Ya! Penyesalan seumur hidupku adalah sebuah kenyataan bahwa aku bekerja di industri ini (aku gak mau sebut merk).
Sangat sangat disayangkan diumur 18tahun aku membuat keputusan yang akan aku sesali seumur hidup.

Singkat cerita, waktu itu kelulusan Sekolah dan aku jurusan Farmasi. Sebenernya keuangan merosot sejak aku kelas 1 Smk, tapi tetep kekeh orangtuaku minta sekolah disitu yang bayarannya selangit itu. Karena dulu punya celengan ternak jadi aku digadang gadang biar jadi Apoteker. Tapi karena keuangan makin buruk mendekati kelulusan malah ternak terpaksa dijual untuk menutupi ini itu. 
Pas itu sih orangtuaku tanya ''kamu D3 dulu aja gimana?''
Tapi setelah aku pikir pikir, masa iya orangtuaku fokusnya ke aku terus sedangkan aku punya dua adik yang harus mereka ''lihat'' juga, dan fix aku nolak. 
Setelahnya aku bikin benteng perkataan bahwa aku pengen kerja di industri (PT).

Aku siapin berkas karena yang bawa cuma tetanggaku. Oke aku interview, sebenernya itu interview kedua karena yang pertama aku interview di industri kosmetik di klaten. 
Pas interview HRD nya bilang ''mbak bener mau kerja disini? Nggak minder sama kelulusannya?''
Itu kata-kata yang bikin down tapi bener karena di industri ini sangat meleset dari jurusanku. Tapi aku butuh uang. Sangat butuh, se enggaknya buat beli cream pagi-malem sendiri. 

Di awal kerja disitu sangat menakutkan. Bosnya dari korea. Yang punya udah tua terus yang urus disitu anak perempuannya. Sebut aja mrs. N .
Mrs N suka teriak teriak, marah, bahkan perkataan yang menyepelekan.
Di industri situ sering melanggar peraturan pemerintah tentang ketenaga kerjaan seperti jam lembur overtime,minggu berangkat, bahkan aku pernah pulang jam 3pagi karena kejar expor. 
Kalau aku sih selama patner kerjanya enak mau seperti apapun keadannya bakal krasan. 
Tapi tetep aja ini keputusan yang aku sesali.
Se rese-resenya industri itu toh kenyataannya sampai detik ini aku masih kerja disitu. Ini udah tahun ke dua aku disitu. Masih ada banyak planning dan harus banyak uang jadi aku berusaha buat sebetah-betahnya disitu. 
Pernah beberapa kali minta surat pengunduran diri tapi ditolak.
Mereka yang alumni industri sini selalu bilang ''kamu masih kerja disitu ? Ayolah masih banyak pekerjaan yang lebih baik dari situ''
Aku sering putus asa pas bigseason karena mesti pulang over mulu dan berpotensi tanpa libur. 
Aku menyesal karena masih muda dan harus terpaksa kerja di industri yang seperti ini. 

Tapi se menyesalnya aku , aku juga berterimakasih atas Motor, Hp , dan beberapa perhiasan dari uang yang aku dapet dari situ.
Walaupun kadang aku sering nangis kalo liat adek-adekku gak mau les lah, disuruh belajar susah lah atau masalah disekolah yang mereka nggak tau aku milih nggak kuliah buat mereka. biar mereka bisa lebih baik, lebih tinggi sekolahnya, dan jangan seperti aku. 

T.T

Komentar

Postingan Populer